Senin, 11 Maret 2013

Budidaya tanaman Teh dan Strawberry di Desa Sugihmukti Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang keruangan, kelingkungan dan kewilayahan. dalam geografi  kita juga mempelajari tentang cara bercocok tanam atau yang lebih  dikenal dengan pertanian. Pertanian yaitu sumber kehidupan manusia dengan penggunaan lahan yang digunakan untuk bercocok tanam yang menghasilkan bahan pangan dan lainnya seperti bahan mentah untuk industri dan sebagainya.  Jika kita ambil pengertian pertanian menurut seorang ahli yang bernama A.T Mosher (1968;19) pertanian adalah sejenis proses produksi khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan.
Geografi pertanian membahas atau mempelajari tentang cara mengolah lahan dan merupakan gabungan dari kegiatan ekonomi, sosial dan alam yang saling berkaitan dan tidak dapat terpisahkan. Dewasa ini kebutuhan akan pangan manusia semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah manusia yang menghuni bumi ini. Berkaitan dengan kebutuhan pangan maka kebutuhan lahan untuk pertanian juga semakin meningkat namun karena banyaknya penggunaan lahan yang beralih fungsi menjadi permukiman warga. Sehingga kebutuhan akan lahan pertanian yang produktif menjadi semakin sulit. Nah karena itu geografi pertanian itu ada untuk membahas bagaimana agar lahan pertanian itu tetap ada dan tetap produktif, baik lahan pertanian yang ada di desa maupun lahan pertanian yang ada di kota.
Kebutuhan akan pangan yang semakin meningkat untuk memenuhinya diperlukan peningkatan produksi pertanian. Proses budidaya ini berkaitan dengan jual beli produk pertanian mulai dari bibit, pupuk dan hasil pertaniannya yang saling berkaitan satu sama lain.
Hal-hal yang berkaitan dengan geografi pertanian bukan hanya berkaitan dengan lahan pertanian dan produksi tanaman/pangan saja. Tapi juga bekaitan dengan masalah konservasi sumber daya alam, penggunaan teknologi pertanian dan dampak lingkungan yang diakibatkan pertanian. Dalam konservasi sumber daya alam ini bagaimana ditekankan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kepunahan. Penggunaan teknologi pertanian masalah ini sudah ada sejak lama, pengunaan teknologi pertanian dibutuhkan untuk meningkatkan produksi pertanian yang semakin banyak. Maka digunakanlah mesin-mesin dan peralatan yang canggih untuk membantu manusia mengolah pertanian. Dampak lingkungan yang diakibatkan oleh pertanian ini haruslah tidak merusak lingkungan dan lingkungan pun harus tetap lestari. Oleh karena itu dalam pertanian pun diperlukan AMDAL  (analisis mengenai dampak lingkungan).
Dalam pertanian kita mengenal pertanian agronomi dan hortikultura, agronomi sendiri yaitu pertanian dengan cara mengolah sebidang lahan di lapangan untuk menghasilkan produksi yang lebih tinggi untuk keperluan umat manusia. yang termasuk kedalam pertanian agronomi yaitu teh, kopi, padi, kina, karet dan lainnya. sistem yang ada dalam agronomi ini biasanya berupa sistem ladang dimana sistem ini merupakan sistem yang paling primitive, sistem tegal pekarangan  berkembang di lahan-lahan yang kering dengan keadaan air yang kurang cukup, sistem sawah dan sistem perkebunan. yang akan kita bahas lebih mendalam tentang agronomi ini yaitu sistem perkebunan seperti perkebunan teh yang kita  kaji di salah satu perkebunan milik BUMN yaitu perkeunan Nusantara delapan di Rancabolang.
Karena adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan pertanian pun semakin maju, sehingga berkembanglah yang namanya pertanian hortikultura. pertanian hortikultura lebih menekanan pada budi daya sayuran, buah-buahan, tanaman obat, dan tanaman hias.  jika dilihat dai fungsinya tanaman hortikultura  bagi kebutuhan jasmani dapat memenuhi kebutuhan vitamin bagi tubuh, protein, mineral yang dihasilkan dari tanaman atau buah-buahan. Sedangkan untuk kebutuhan rohani maka tanaman hortikultura ini dapat menimbulkan rasa tenang, tentram dalam jiwa dan memiliki nilai estetika juga, jika kita memelihara tanaman hias.  Dalam pelaksanaan praktikum geografi pertanian ini lebih difokuskan pada budidaya khas suatu daerah. penulis mengambil kajian tentang Budidaya tanaman Teh dan Strawberry di Desa Sugihmukti Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung.

 

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang menyebabkan tanaman teh dan buah strawberry dapat tumbuh subur dan dikembangkan di Desa Sugihmukti?
2.      Bagaimana cara pembudidayaan dan pengolahan teh di (Perkebunan Nusantara)  dan pembudidayaan buah strawberry di Desa Sugihmukti?
3.      Bagaimana pendistribusian hasil teh di perkebunan Nusantara dan pendistribusian strawberry di Desa Sugihmukti?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan teh dan tanaman strawberry dapat tumbuh di Desa Sugihmukti.
2.      Mengetahui cara dan proses pembudidayaan  dan pengolahan teh serta tanaman strawberry di Desa Sugihmukti.
3.      Mengetahui alur distribusi hasil tanaman teh dan buah strawberry di Desa Sugihmukti.


D.    Manfaat
1.      Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan tanaman teh dan buah strawberry dapat tumbuh dan berkembang di Desa Sugihmukti.
2.      Memberi penjelasan tentang cara, proses pembudidayaan, dan pengolahan tanaman teh dan buah strawberry di Desa Sugih Mukti.
3.      Dapat mengetahui alur distribusi hasil tanaman  teh dan buah Strawberry di Desa Sugih Mukti.

 
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A.    Pengertian Geografi Pertanian
Geografi pertanian mencakup banyak hal secara luas di bidang pertanian. Tidak hanya alam, manusia dan tanaman saja, tetapi juga geografi pertanian mencakup perbedaan kawasan yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian yang berhubungan dengan kondisi sosial dan ekonominya. 
Pengertian geografi pertanian menurut para ahli:
-          Menurut Singh dan Dhilon ( 1984 : 3 ), yaitu bahwa geografi pertanian merupakan deskripsi tentang seni mengolah tanah dalam skala luas dengan memperhatikan kondisi lingkungan alam dan manusia.
-          Menurut Libery  (1985) mengungkapkan bahwa geografi pertanian merupakan usaha untuk menjelaskan mengenai variasi aktivitas pertanian secara spasial pada suatu wilayah di permukaan bumi.
-          Menurut Whynne yaitu berkaitan dengan kajian tentang tipe-tipe usaha tani, bentang lahan pertanian, pengelolaan pengembangan  pertanian, factor penentu pertanian dan klasifikasi pertanian.
-          Menurut Coppock yaitu persebaran aktivitas pertanian dan usaha tani di muka bumi, lokasi sebagai tema sentral menganalisa variasi keruangan, diversifikasi pertanian, data aspek sosial, budaya, ekonomi, dan aspek fisik.
-          Menurut De Blij, geografi pertanian yaitu menjelaskan tentang bagaimana pertanian tradisional hingga pertanian modern. Mendeskripsikan evolusi pertanian dan praktek pertanian dari awal sampai kini. Revolusi pertanian  (Revolusi neolitik, revolusi kedua, revolusi hijau, dan bioteknologi). Pentingnya aspek iklim, topografi, budaya pasar, dalam pengembangan pertanian antar wilayah. menjelaskan penerapan model Von Thunen pada skala kecil dan luas. Identivikasi variasi pertanian antar wilayah. Perkembangan pertanian di NSB dan maju. Pemenuhan dan permintaan pangan abad 21. Kaitan penggunaan lahan dan pengembangan pertanian. Agribisnis dan kondisi masyarakat.   
     
1.       Ruang lingkup geografi pertanian
Menurut Tarrant geografi pertanian memiliki ruang lingkup yang berkaitan dengan
-          Aspek lingkungan, lingkungan fisis mempunyai peranan penting dan mengontrol dalam pembuatan keputusan dalam penggunaan lahan pertanian.
-          Ekonomi, faktor ekonomi merupakan aspek yang menentukan pilihan petani untuk kelangsungan usaha taninya.
-          Sosial, lingkungan sosial budaya suatu masyarakat akan berperan dalam kegiatan pertanian.
2.      Hal-hal yang berkaitan dengan geografi pertanian
Geografi pertanian merupakan gabungan dari kegiatan ekonomi dan sosial dan alam yang saling berkaitan dan berkesinambungan. Perkembangan kegiatan pertanian yang dilakukan, meliputi:
a.       Lahan pertanian
Kebutuhan akan lahan pertanian yang produktif semakin lama semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat menyebabkan perluasan lahan pertanian menjadi sangat penting. Geografi pertanian membahas bagaimana lahan pertanian agar tetap produktif dan tersedia. Tetapi kini lahan pertanian yang produktif semakin sedikit. Hal ini disebabkan berkurangnya lahan akibat perluasan lahan pemukiman penduduk. Selain itu, banyak lahan pertanian menjadi kritis dan tidak dapat ditanami karena pemakaian lahan yang tidak seimbang/sehat. Selain itu, geografi pertanian terhadap lahan pertanian ini juga meliputi penggunaan jenis lahan yang berbeda. Penggunaan budidaya diatas lahan kering berbeda dengan lahan basah. Hal ini berhubungan dengan jenis tanaman yang dapat ditanaman pada lahan-lahan tersebut. Dampaknya adalah  hasil pertanian yang dihasilkan tergantung dari kondisi lahan yang digunakan.
b.       Produksi tanaman
Memenuhi kebutuhan akan pangan dengan meningkatkan produksi pertanian. Proses budidaya yang dilakukan sampai proses ekonomi yaitu jual beli produk pertanian saling berkaitan dan berhubungan. Geografi pertanian mencakup dari mulai benih tanaman disebar sampai menjadi hasil yang siap dijual.
c.        Konservasi sumber daya alam
Dalam penerapan geografi pertanian mencakup dalam menunjang proses konservasi sumber daya alam. Menjaga kelestarian sumber plasmanutfah yang penting dan berguna bagi manusia dan mencegah agar tidak terjadi kepunahan.
d.       Penggunaan teknologi pertanian
Dalam geografi pertanian, penggunaan teknologi pertanian sangatlah penting. Peningkatan jumlah produksi pertanian dapat ditingkatkan dengan adanya kemajuan teknologi pertanian ini. Manusia mulai menciptakan peralatan dan mesin pertanian yang lebih maju dan efektif yang dapat mempercepat waktu panen dan pengolahan.
e.       Dampak lingkungan
Kerusakan lingkungan dapat disebabkan dari eksploitasi berlebihan penggunaan lahan pertanian yang tidak seimbang. Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi dari hama dan akan menyebabkan terjadinya wabah atau serangan terhadap lingkungan tersebut. Geografi pertanian membahas kerusakan lingkungan dengan menggunakan analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL. Geografi pertanian sebenarnya mencakup banyak hal yang saling berkaitan. Tidak hanya manusia dan alam saja, nilai ekonomis dan sosialnya juga lebih diperhatikan.

Objek atau tujuan geografi pertanian menurut Singh dan Dhilon (1984 : 7) yaitu :
1.      Perbedaan macam-macam pertanian yang tersebar di muka bumi dan fungsinya dalam spasial
2.      Tipe-tipe pertanian yang dikembangkan di daerah tertentu, persamaan dan perbedaan dengan daerah lain.
3.      Menganalisa pelaksanaan sistem pertanian dan proses perubahannya.
4.      Arah dan isi perubahan dalam pertanian.
5.      Batas wilayah-wilayah produksi hasil panen dan kombinasi hasil panen atau perusahaan pertanian.
6.      Menghitung dan menguji tingkat perbedaan antara wilayah.
7.      Identifikasi wilayah yang produktivitas pertaniannya lemah.
8.      Mengungkap wilayah pertanian yang stagnasi, transisi, dan dinamis.

Dari konsep dalam geografi pertanian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa geografi pertanian mempelajari variasi aktivitas pertanian dengan memperhatikan keadaan manusia dan lingkungan alam. Variasi aktivitas pertanian di suatu wilayah tertentu.
Di Indonesia pertanian memiliki peran yang sangat penting apalagi jika dikaitkan dengan hal ekonomi diantaranya yaitu sebagai sumber pendapatan untuk mengurangi tingkat kemiskinan, sebagai sumber devisa Negara dilihat dari pendapatan domestik bruto, sebagai penghasil bahan pangan, penyedia bahan mentah dan bahan baku industri, untuk membuka kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha dalam pertanian maju.

B.     Agronomi
Agronomi kata ini cukup asing di telinga orang awam untuk itu, Agronomi berasal dari kata agros yang berarti lahan dan nomos pengelolaan. Agronomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara pengelolaan tanaman di sebidang lahan guna mendapatkan hasil yang lebih tinggi untuk keperluan umat manusia.
unsur-unsur yang ada dalam agronomi yaitu lahan produksi, pengelolaan, dan produksi maksimum. Berkaitan dengan sitem pertanian, berikut adalah sistem yang diterapkan dalam pertanian di Indonesia.
Sistem Ladang
merupakan sistem pertanian yang paling prmitif. suatu sistem peralihan dari tahap budaya pengumpul ke tahap budaya penanam. pengolahan tanahnya sangat minimum, produktivitas bergantung pada ketersediaan lapisan humus yang ada, yang terjadi karena adanya sistem hutan. Sistem ini umumnya terdapat di daerah yang berpenduduk sedikit dengan ketersediaan lahan tak terbatas. Tanaman yang diusahakan umunya berupa tanaman pangan, seperti padi darat, jagung, atau umbi-umbian.
 Sistem tegal pekarangan
  sistem tegal pekarangan berkembang di lahan-lahan kering, yang jauh dari sumber-sumber air yang cukup. sistem ini diusahakan orang setelah mereka menetap lama di wilayah itu. Walaupun demikian tingkatan pengusahaannya rendah. Pengelolaan tegal pada umumnya jarang menggunakan tenaga yang intensif, jarang ada yang menggunakan tenaga hewan. tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman-tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.
 Sistem Sawah
merupakan teknik budaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengolahan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan. Semua ini dicapai dengan sistem pengairan yang berkesinambungan dan drainase yang baik. sistem sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan. baik padi maupun palawija. Di beberapa daerah pertanian tebu dan tembakau menggunakan sistem sawah.
 Sistem perkebunan  
Sistem perkebunan baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar (estate) yang dulu milik swasta asing dan sekarang menjadi milik Negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, teh dan coklat yang merupakan hasil utama. Sampai sekarang sistem perkebunan berkembang dengan manajemen industri pertanian.

C.    Hortikultura
Hortikultura istilah ini sudah sering kita dengar terutama di Negara agraris seperti Indonesia. Namun apakah kita tahu hortikultura itu apa, berikut kita akan coba paparkan menegenai hortikultura.
Hortikultura berasal dari bahasa latin: hortus yang berarti kebun, cultura yang berarti budaya, budidaya.  Pengertian lengkapnya adalah cabang ilmu pertanian yang mempelajari  budidaya tanaman dari proses menanam sampai pasca panen yang meliputi tanaman sayur (olerikultura), buah-buahan (pomologi), dan tanaman hias (Florikultura).
Ketiga golongan tanaman diatas memiliki kesamaan yaitu, sifatnya yang mudah rusak, dikonsumsi segar, voluminous (makan tempat), dan berat (karena kandungan airnya banyak), mendahulukan kualitas daripada kuantitas dan tentu saja harganya lebih mahal.
Tanaman hortikultura bisa dibilang tanaman yang dikonsumsi pada kualitas tinggi, tetapi sulit, karena cepat sekali menjadi busuk atau tidak awet disimpan lama-lama, maka dari itu ilmu pemuliaan tanaman (tanaman hasil persilangan) dan pasca panen tanaman ini berkembang pesat sekali. Pada perkembangannya ilmu ini erat hubungannya dengan teknik industri dan kimia pangan. Di sisi lain hortikultura juga erat hubungannya dengan botani dan pertamanan atau lanskap.
Ditinjau dari fungsinya, tanaman hortikultura dapat memenuhi kebutuhan jasmani sebagai sumber vitamin, mineral dan protein (dari buah dan sayur) serta memenuhi kebutuhan rohani, karena dapat memberikan rasa tenteram, ketenangan hidup dan estetika (dari tanaman hias/bunga).
Peranan hortikultura adalah : a). Memperbaiki gizi masyarakat, b) memperbesar devisa negara, c) memperluas kesempatan kerja, d) meningkatkan pendapatan petani dan  e) pemenuhan kebutuhan keindahan dan kelestarian lingkungan. Dalam membahas masalah hortikultura perlu diperhatikan pula mengenai sifat khas dari hasil hortikultura, yaitu : a). Tidak dapat disimpan lama, b) perlu tempat lapang (voluminous), c) mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan, d) melimpah/meruah pada suatu musim dan langka pada musim yang lain dan e) fluktuasi harganya tajam (Notodimedjo, 1997). Setelah mengetahui manfaat serta sifat-sifatnya yang khas dalam pengembangan hortikultura agar dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap permasalahan hortikultura tersebut.
Hortikultura adalah komoditas yang masih memiliki masa depan relatif cerah ditilik dari keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimilikinya dalam pemulihan perekonomian Indonesia pada waktu mendatang, sehingga perlu mulai mengembangkannya sejak saat ini, sebagaimana  negara-negara lain yang mengandalkan devisanya dari hasil hortikultura, antara lain : Thailand dengan berbagai komoditas hortikultura yang serba Bangkok, Belanda dengan bunga Tulipnya, Nikaragua dengan pisangnya, bahkan Israel dari gurun pasirnya kini telah mengekspor Apel, Jeruk dan Anggur.
Pengembangan hortikultura di Indonesia pada umumnya masih dalam skala perkebunan rakyat yang tumbuh dan dipelihara secara alami dan tradisional, sedangkan jenis komoditas hortikultura yang diusahakan masih terbatas. Apabila dilihat dari data selama Pelita V pengembangan hortikultura yang lebih ditekankan pada peningkatan keragaman komoditas telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, yaitu pada periode 1988 s/d 1992 telah terjadi peningkatan produktivitas sayuran dari 3,3 ton/ha menjadi 7,7 ton/ha dan buah-buahan dari 7,5 ton/ha menjadi 9,9 ton/ha (Amrin Kahar, 1994).
Terjadinya peningkatan tersebut dapat dikatakan bahwa petani hortikultura merupakan petani yang responsif terhadap inovasi teknologi berupa : penerapan teknologi budidaya, penggunaan sarana produksi dan pemakaian benih/bibit yang bermutu. Tampak di sini bahwa komoditas hortikultura memiliki potensi untuk menjadi salah satu pertumbuhan baru di sektor pertanian. Oleh karena itu  pada masa yang akan datang perlu ditingkatkan lagi penanganannya terutama dalam era pasar bebas abad 21.

D.    Jenis Tanaman Agronomi Teh Perkebunan Ranca Bolang  Di Desa Sugihmukti
Berkaitan dengan pertanian kami mengambil sampel berupa tanaman teh dan strawberry, strawberry digolongkan sebagai tanaman hortikultura berbeda dengan teh yang termasuk jenis tanaman agronomi. yang pertama akan dibahas yaitu teh, berikut deskripsi tentang teh tersebut.
1.         Tanaman Teh
                                                Gambar:2.1 perkebunan teh di Rancabolang

a.      Sejarah singkat teh
Teh merupakan tanaman yang termasuk genus Camellia yang memiliki sekitar 82 species, terutama tersebar di kawasan Asia Tenggara pada garis lintang 30° sebelah utara maupun selatan khatulistiwa. Selain tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) yang dikonsumsi sebagai minuman penyegar. Teh berasal dari Negeri Cina, dan kebiasaan minum teh pun berasal dari cina yang kemudian menyebar ke Jepang.
Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari jepang yang dibawa oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta.
Kata teh (Camelia sinensis) berasal dari Cina. Orang Cina daerah Amoy menyebut teh dengan tay. Nama ini kemudian menyebar ke mancanegara dengan penyebutan yang sedikit berbeda. Tanaman teh masuk ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang. Dewasa ini di seluruh pelosok Indonesia aneka produk teh dijumpai sehari-hari. Teh bisa diminum panas atau dingin, sebagai minuman penyegar atau obat.
Perkebunan teh terpusat di dataran menengah dan tinggi di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan. Pada tahun 1990 luas perkebunan teh di Indonesia 129.500 ha. Produksi teh pada tahun 1998 mencapai 136.109 ton.

b.      Taksonomi tanaman 
Dalam istilah kekerabatan dunia tumbuh-tumbuhan teh digolongkan:
Kingdom : Plantae                                         
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotiledoneae
Ordo : Guttiferales     
Famili : Tehaceae
Genus : Camelia Spesies : Camelia sinensis

c.       Syarat tumbuh
1)       Iklim
Curah hujan sebaiknya tidak kurang dari 2.000 mm/tahun.Tanaman memerlukan matahari yang cerah. Tanaman teh tidak tahan kekeringan.Suhu udara harian tanaman teh adalah 13-25 derajat C.Kelembaban udara kurang dari 70%.

2)       Media Tanaman
Jenis tanah yang cocok untuk teh adalah Andosol, Regosol dan Latosol. Namun teh juga dapat dibudidayakan di tanah Podsolik (Ultisol), Gley Humik, Litosol dan Aluvia. Teh menyukai tanah dengan lapisan atas yang tebal, struktur remah, berlempung sampai berdebu, gembur.Derajat keasaman tanah (pH) berkisar antara 4,5-6,0.Berdasarkan ketinggian tempat, kebun teh di Indonesia dibagi menjadi 2 daerah yaitu:(1) dataran rendah: sampai 800 m dpl; (2) dataran sedang: 800-1.200 m dpl; dan (3) dataran tinggi: lebih dari 1.200 meter dpl. Perbedaan ketinggian tempat menyebabkan perbedaan pertumbuhan dan kualitas teh.

3)       Ketinggian Tempat
Tergantung dari klon, teh dapat tumbuh di dataran rendah pada 100 m dpl sampai di ketinggian lebih dari 1.000 m dpl.
a.      Pengelolaan tanaman teh.
Tanaman teh dapat tumbuh subur di daerah-daerah dengan ketinggian               200-2.000 m di atas permukaan laut. Di daerah-daerah yang rendah umumnya tanaman teh kurang dapat memberi hasil yang cukup tinggi. Tanaman teh menghendaki tanah yang dalam dan mudah menyerap air. Tanaman tidak tahan terhadap kekeringan serta menuntut curah hujan minimum 1.200 mm yang merata sepanjang tahun.Tanaman teh dapat tumbuh tinggi mencapai 6-9 m namun di perkebunan ketinggian untuk tanaman teh hanya mencapai 1 m. ini dilakukan untuk memepermudah pemetikan daun dan supaya daun-daun yang baru tumubuh laebih banyak jadi dilakukan pemangkasan tanaman teh secara berkala dan bergantian.
Tanaman teh umumnya mulai dapat dipetik daunnya secara menerus setelah berumur 5 tahun. Dengan pemeliharaan yang baik tanaman teh dapat memberi hasil daun teh yang cukup besar selama 40 tahun. Kebun-kebun teh karenanya perlu senantiasa memperoleh pemupukan secara teratur, bebas dari serangan hama dan penyakit tanaman, memperoleh pemangkasan secara baik, memperoleh curah hujan yang cukup. Kebun-kebun teh perlu diremajakan setelah tanaman tehnya berumur 40 tahun ke atas atau bahkan diganti dengan tanaman teh yang baru agar produksi teh lebih banyak.
Hasil teh diperoleh dari daun-daun pucuk tanaman teh yang dipetik sekali dengan selang 7 sampai 14 hari, tergantung dari keadaan tanaman di masing-masing daerah. Cara pemetikan daun selain mempengaruhi jumlah hasil teh, juga sangat menentukan mutu teh yang dihasilkannya. Dibedakan cara pemetikan halus (fine plucking) dan cara pewmetikan kasar (coarse plucking). Pemetikan daun hingga kini masih dilakukan oleh tenaga manusia, bahkan sebagian besar oleh tenaga-tenaga wanita. Untuk menghasilkan teh mutu baik perlu dilakukan pemetikan halus, yaitu: hanya memetik daun pucuk dan dua daun di bawahnya. Ada pula yang melakukan pemetikan medium, dengan juga memetik bagian halus dari daun ketiga di bawah daun pucuk. Pemetikan kasar sering pula dilakukan bebewrapa perkebunan (rakyat), yaitu: pemetikan daun pucuk dengan tiga atau lebih banyak daun di bawahnya, termasuk batangnya.
Tanaman teh dapat dibudidayakan yang pertama berkaitan dengan bibit. Tanaman diperbanyak dengan biji atau stek daun. Dari segi produksi, sebaiknya tanaman diperbanyak dengan stek daun.
Persyaratan  benih.
Diambil dari kebun biji, berupa biji jatuhan, tidak terserang kepik biji dan besar. Biji disimpan di dalam kaleng yang ditutup rapat dengan kelembaban 35-38% dan segera disemaikan setelah dipungut.
Pembibitan Stek Daun
Stek ditanam di dalam polibag berisi media tanah. Polibag ini disusun di dalam bedengan yang terletak di dalam naungan pembibitan.
Jenis hama yang sering menyerang tanaman teh yaitu: ulat penggulung pucuk, ulat penggulung daun, tungau jingga. penyakit pun hinggap di tanaman agronomi ini, jenis penyakit yang hinggap di tanaman teh diantaranya yaitu cacar teh, busuk daun, mati ujung pada bidang petik, penyakit akar merah anggur, penyakit akar merah bata, dan penyakit akar hitam.
panen, pada tanaman teh panen berarti memetik pucuk daun teh, dengan kualitas yang bagus dan dengan kuantitas panen yang banyak/melimpah. Tanaman yang baik dan sudah dapat dipanen yaitu ketika tanaman berumur sekitar 3 tahun. jenis daun yang dipetik yaitu:
1)      peko : pucuk daun yang sedang tumbuh aktif
2)      burung : pucuk daun yang sedang istirahat
3)      kepel : daun kecil yang terletak di ketiak daun tempat ranting tumbuh
cara panen tanaman teh
Terdapat tiga macam petikan teh, yaitu:
-                Petikan jendangan, petikan pertama setelah pangkasan untuk membentuk bidang petik agar datar dan rata.
-                Petikan produksi, dilakukan setelah petikan jendangan:
·         Semua tunas yang melewati bidang petik dan memenuhi rumus petik harus diambil, tunas yang melewati bidang petik tetapi belum memenuhi rumus petik dibiarkan.
·         Tunas yang terlalu muda harus diambil.
·         Semua pucuk burung diambil.
·         Tunas cabang yang menyamping dan tingginya tidak lebih dari bidang pangkas dibiarkan.
·         Petikan gandesan, dilakukan di kebun yang akan dipangkas dengan cara memetik semua pucuk tanpa melihat rumus petik.   
Periode panen teh
Panjang pendeknya periode pemetikan ditentukan oleh umur dan kecepatan pembentukan tunas, ketinggian tempat, iklim dan kesehatan tanaman. Pucuk teh dipetik dengan periode antar 6-12 hari. Teh hijau Jepang dipanen dengan frekuensi yang lebih lama yaitu 55 hari sekali.

b.      Kandungan dalam teh
Daun teh yang baru dipetik mengandung air 75 % dari berat daun dan sisanya berupa padatan dan terdiri dari bahan-bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang penting dalam pengolahan antara lain polifenol, karbohidrat dan turunannya, ikatan nitrogen, pigmen, enzim dan vitamin.
Bahan-bahan kimia dalam daun teh dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
1)       Substansi fenol : tanin / katekin, flavanol
2)       Sustansi bukan fenol : resin, vitamin, serta substansi mineral
3)      Substansi aromatis : fraksi karboksilat, fenolat, karbonil, netral bebas karbonil (sebagian besar terdiri atas alkohol).
4)      Enzim : Invertase, amilase, b-glukosidase, oximetilase, protease, dan peroksidase.
Keempat kelompok tersebut bersama-sama mendukung terjadinya sifat-sifat yang baik pada teh.

c.       Manfaat dan kegunaan tanaman teh
Daun teh adalah bahan pembuat minuman teh yang populer di seluruh penjuru dunia. Air teh yang kita minum mengandung kafein, teofilin, vitamin A, B, C, zat yang tidak larut dalam air seperti serat, protein dan pati serta zat yang larut di dalam air seperti gula, asam amino dan mineral. Jadi selain sebagai minuman, teh juga mempunyai nilai gizi. Disamping itu teh juga bisa dijadikan obat yaitu sebagai antidotum pada keracunan oleh logam-logam berat dan alkaloida.
Daun teh barbau khas aromatik , rasanya agak sepet . Mengenai uraian makroskopiknya yaitu sebagai berikut:
Helai daun dapat dikatakan cukup tebal, kaku berbentuk sudip melebar sampai sudip memanjang, panjangnya tidak lebih dari 5 cm, bertangkai panjang. Permukaan daun bagian atas mengkilat, pada daun muda permukaan bawahnya berambut sedang telah tua menjadi licin. Tepi daun bergerigi, agak tergulung ke bawah, berkelenjar yang khas dan terbenam. Kandungan zat pada daunnya 1%-4% kofeine, 7%-15% tanin dan sedikit minyak atsiri. Dalam penggunaan sebagai obat antidotum pada keracunan oleh logam-logam berat dan alkaloida, petiklah kuncup daun berikut 2-3 helai dau dibawahnya, digulung dan difermentasikan untuk kemudian diberikan pada penderita.
Manfaat Teh Bagi Kesehatan
·         Penyakit Jantung Koroner (PJK)
·         Diabetes Melitus
·         Mengatasi Kepikunan
·         Karies Gigi
·         Kanker
·         Mengurangi Stress
·         Meningkatkan Kemampuan Belajar

Dengan begitu banyak manfaat yang diberikan oleh tanaman yang satu ini tidak heran jika Indonesia juga menjadi salah satu Negara pengekspor teh ke hampir seluruh dunia, meskipun teh yang diekspor masih berupa teh ortodoks, belum teh yang memang siap untuk diterjunkan langsung di pasaran/masyarakat luas. Manfaat teh  ini banyak sekali  baik itu teh hitam, teh hijau maupun teh putih.  Tidak akan rugi jika kita mengonsumsi atau membiasakan minum teh setiap hari, asal jangan terlalu banyak gula, atau tidak usah memakai gula juga akan lebih baik dengan semua kandungan yang ada dalam teh tersebut dapat kita serap secara langsung. Jadi iasakan pola hidup sehat dari sekarang dengan meminum teh setiap hari.

A.    Strawberry Di Desa Sugihmukti





1 komentar:

  1. Thanks buat infonyaaa,,

    sukses buat blog nyaaa,, :)
    salam http://apliabelina.student.ipb.ac.id/

    BalasHapus